Tuesday, May 24, 2016

Tiga Jalan

Tiga Jalan-Dari uraian tersebut di atas kita dapat melihat tiga jalan :

Yang pertama jalan yang lurus (shirathal mustaqim), yang kedua jalan Al Maghdhubi Alaihim, dan yang ketiga jalan Adh Dhaallin. Maka penyimpangan dari jalan yang lurus berarti masuk kepada salah satu dari dua jalan yang lain.

Kita berdoa setiap hari, setiap shalat, bahkan setiap rakaat agar diberi petunjuk ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang diberi nikmat, yaitu jalan para Nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang yang shalih. Dan berdoa agar jangan terjerumus ke jalan orang-orang yang dimurkai yang tidak mengamalkan Al Haq. Dan jangan pula terjerumus ke jalan orang-orang yang sesat, yang beramal tanpa ilmu. Kita ucapkan dalam Al Fatihah :

"Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka. Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan
orang-orang yang sesat." (QS. Al Fatihah : 6-7 )

Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : "Al Maghdhub Alaihim adalah orang-orang yang rusak niatnya. Mereka mengetahui Al Haq tapi menyeleweng darinya. Sedang Adh Dhaallin adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu sehingga mereka bingung dalam kesesatan, tidak mendapatkan petunjuk kepada Al Haq, … dan seterusnya." (Tafsir Ibnu Katsir 1/31-32 )

Al Maghdhub dan Adh Dhaallin Dalam Umat Ini

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan tentang perpecahan umat yang sudah sering disinggung dalam edisi-edisi yang lalu. Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa semuanya akan masuk neraka kecuali satu.

Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggaris satu garis dengan tangannya kemudian berkata :

"Ini adalah jalan yang lurus."

Kemudian menggaris beberapa garis di kanan dan kirinya, kemudian berkata :

"Ini jalan-jalan, tidak ada satu jalan pun daripadanya kecuali ada syaithan yang mengajak kepadanya."

Kemudian membacakan ayat :

"Ini jalanku yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah mengikuti jalan-jalan (lain) … ." (QS. Al An'am : 153 ) [HR. Ahmad, Ad Darimi, Al Hakim]

Riwayat-riwayat di atas menunjukkan bahwa umat beliau akan berpecah dalam berbagai macam jalan dan yang selamat hanya satu kelompok. Hadits di atas juga menunjukkan bahwa yang selamat adalah mereka yang tetap berada dalam shirathal mustaqim (jalan yang lurus) sedangkan jalan-jalan yang lain adalah jalan- jalan syaithan. Dengan demikian hanya ada dua kemungkinan yaitu mengikuti jalan keselamatan atau jalan kesesatan, mengikuti jalan Allah atau jalan syaithan.

Dalam riwayat dari Abi Said Al Khudri, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa sebagian umat ini akan mengikuti model yahudi dan nashrani.

"Pasti kalian akan mengikuti sunnah-sunnah (jalan/kebiasaan) orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta." (Muttafaqun Alaihi)

Ketika para shahabat bertanya apakah yang dimaksud mengikuti yahudi dan nashrani beliau mengatakan : "Siapa lagi?"

Dari sini kita pahami bahwa dalam umat ini pun terdapat dua kesesatan model yahudi dan nashrani sebagai kaum yang dilaknat dan kaum yang sesat. Sufyan bin Uyainah dan para ulama Salaf berkata :

"Sesungguhnya orang yang rusak dari ulama kita, maka padanya ada penyerupaan terhadap yahudi. Dan orang yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka padanya ada penyerupaan dengan nashrani." (Dinukil dari Kitab Iqtidha Shirathil Mustaqim oleh Syaikh Islam 1/68 )
 
 
Sumber Majalah Salafy VI/Muharram/1417/1996

Share this

0 Comment to "Tiga Jalan"

Post a Comment